Selasa, 26 September 2017

Sasaran Kerja Pegawai

TUGAS
SASARAN KERJA PEGAWAI


DISUSUN OLEH
SITI PUTRIE ZULAIKHA



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TARAKAN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
TAHUN 2017


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pujii syukur saya ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah, serta kita dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru saya tentang “SASARAN KERJA PEGAWAI”.

Saya selaku penulis juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada guru pembimbing saya yang telah banyak memberi masukan selama proses pembelajaran.

Semoga yang saya kerjakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya yang ingin mengetahui tentang “SASARAN KERJA PEGAWAI”.


Tarakan, 8 September 2017
Penyusun,



Siti Putrie Zulaikha


DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................            i
Kata Pengantar................................................................................................           ii
Daftar Isi............................................................................................................         iii
       A.     Pengertian SKP........................................................................................             1
       B.     Ketentuan SKP...........................................................................................           1
       C.      Unsur – unsur Sasaran Kerja Pegawai..............................................           2
       D.     Tata Cara Penilaian SKP.........................................................................           3
       E.      Rumus Capaian SKP................................................................................           3
       F.      Tugas Tambahan dan Kreativitas SKP...............................................          4
       G.     Perilaku Kerja PNS..................................................................................           5
Daftar Pustaka.................................................................................................           7


SASARAN KERJA PEGAWAI

A.     Pengertian SKP
SKP adalah Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Perbedaan antara DP3 dengan SKP adalah kalau DP3 yang dinilai lebih pada perilaku kerja PNS yang bersangkutan, sedangkan kalau SKP lebih pada capaian kinerja PNS yang bersangkutan dalam setiap targetnya.

B.     Ketentuan SKP
           1.      Setiap PNS wajib menyusun SKP.
          2.      SKP memuat tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian                  yang bersifat nyata dan dapat diukur.
          3.      SKP harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai
          4.      Dalam hal SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh pejabat penilai maka                                 keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai dan bersifat final.
          5.      SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari.
          6.      Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang bersangkutan                  tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat perintah melaksanakan                            tugas atau surat perintah menduduki jabatan.
          7.     PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan                           peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.
     8.      SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yg harus dicapai. Setiap kegiatan tugas                    jabatan yg akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung        jawab, dan uraian tugas yg telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)

Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sbb:
§  Jelas
§  Dapat diukur
§  Relevan
§  Dapat dicapai
§  memiliki target waktu

C.      Unsur – unsur Sasaran Kerja Pegawai
1.      Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi s/d jabatan terendah secara hierarki
2.      Angka Kredit (Fungsional/Guru)
Merupakan Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai.
3.      Target
Merupakan rencana capaian kegiatan dari tugas jabatan yang akan diwujudkan secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja
Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb :
·         Kuantitas (Targer Output)
Dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-lain
·         Kualitas (Target Kualitas)
Merupakan mutu hasil kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus)
·         Waktu (Target Waktu)
Merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan
·         Biaya (Target Biaya)
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran, dan lain-lain. Dalam hal biaya hanya diisi oleh PNS yang secara langsung mempertanggungjawabkan biaya kegiatan tersebut dalam hal ini PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

D.     Tata Cara Penilaian SKP
Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
91 – ke atas : Sangat baik
76 – 90 : Baik
61 – 75 : Cukup
51 – 60 : Kurang
50 – ke bawah : Buruk

Penilaian SKP meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan/atausesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja.

E.      Rumus Capaian SKP



F.      Tugas Tambahan dan Kreativitas SKP
1.      Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau pejabat penilai yang berkaitan dengan tugas jabatan;
2.      Menunjukkan kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas jabatan

·         Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 1-3 kegiatan nilai 1
·         Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 4-6 kegiatan nilai 2
·         Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun sebanyak 7 kegiatan atau lebih nilainya 3

Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari:
1.      Unit kerja setingkat Eselon II
2.      Pejabat Pembina Kepegawaian
3.      Presiden

Maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
·         Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat eselon II. Nilai 3
·         Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh PPK.Nilai 6
·         Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh Presiden. Nilai 12

1.      Dalam hal kegiatan tugas jabatan didukung oleh anggaran maka penilaian meliputi aspek biaya.
2.      Setiap instansi menyusun dan menetapkan standar teknis kegiatan sesuai dengan karakteristik, sifat, jenis kegiatan, dan kebutuhan tugas masing-masing jabatan.
3.      Instansi dalam menyusun standar teknis kegiatan dilakukan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara
4.      Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka penilaian SKP capaiannya dapat lebih dari 100 (seratus)
5.      Dalam hal SKP tidak tercapai yang diakibatkan olehfaktor diluar kemampuan individu PNS maka penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya

G.     Perilaku Kerja PNS
Perilaku Kerja merupakan salah satu unsur yang memuat 40% Penilaian Prestasi Kerja PNS.
Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:
·         Orientasi pelayanan
·         Integritas
·         Komitmen
·         Disiplin
·         Kerja sama
·         Kepemimpinan

1.      Penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural.
2.      Penilaian perilaku dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS sesuai kriteria yang ditentukan.
3.      Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat mempertimbangkan masukandaripejabat penilai lain yang setingkat dilingkunga unit kerja masing-masing.
4.      Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100(seratus)


DAFTAR PUSTAKA




Struktur Organisasi

TUGAS
STRUKTUR ORGANISASI






DISUSUN OLEH

SITI PUTRIE ZULAIKHA



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TARAKAN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
TAHUN 2017


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah, serta kita dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru saya tentang “STRUKTUR ORGANISASI KEPEGAWAIAN”.

Saya selaku penulis juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada guru pembimbing saying yang telah banyak memberi masukan selama proses pembelajaran.

Semoga yang saya kerjakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya yang ingin mengetahui tentang “STRUKTUR ORGANISASI KEPEGAWAIAN”.


Tarakan, 17 Agustus 2017
Penyusun



Siti Putrie Zulaikha


DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................            i
Kata Pengantar...........................................................................................................           ii
Daftar Isi.......................................................................................................................         iii
       A.     Tipe atau Bentuk Organisasi...........................................................................           1
1.      Organisasi Lini (Line Organization).............................................................           1
2.      Organisasi Lini dan Staf.....................................................................................           3
3.      Organisasi Fungsional........................................................................................           4
4.      Organisasi Lini dan Fungsional (Line & Functional Org)....................           6
5.      Organisasi Lini, Fungsional dan Staf.............................................................           7
6.      Organisasi Komite (Commite Organization).............................................           8
Daftar Pustaka..............................................................................................................           9


A.    Tipe atau Bentuk Organisasi

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

1.     ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:
·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·         Belum terdapat spesialisasi
·         Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·         Struktur organisasi sederhana dan stabil
·         Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
·         Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
·         Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
·         Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
·         Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
·         Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
·         Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
·         Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
·         Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
·         Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
·         Adanya penghematan biaya
·         Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
·         Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
·         Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
·         Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
·         Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
·         Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
·         Kurang tersedianya saf ahli

Contoh bagan Organisasi Lini :



2.     ORGANISASI LINI DAN STAF
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan.
Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung

Memiliki ciri :
·         Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
·         Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
·         Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
·         Jumlah karyawan banyak
·         Organisasi besar, bersifat komplek
·         Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
·         Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
·         Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
·         Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
·         Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
·         Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
·         Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
·         Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
·         Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
·         Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
·         Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
·         Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
·         Pimpinan lini mengabaikan advis staf
·         Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
·         Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
·         Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
·         Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

Contoh bagan organisasi garis dan staf :

3.     ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut

Memiliki ciri-ciri:
·         Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·         Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
·         Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
·         Target-target jelas dan pasti
·         Pengawasan ketat
·         Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
·         Program tearah, jelas dan cepat
·         Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
·         Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
·         Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
·         Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
·         Solidaritas antar anggota yang tinggi
·         Moral serta disiplin keija yang tinggi
·         Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
·         Ketrampilan yang terspesialisasi
·         Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
·         Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
·         Pekerjaan seringkali sangat membosankan
·         Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
·         Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional

4.     ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki ciri-ciri:
·         Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·         Terdapat spesialisasi yang maksimal
·         Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
·         Solodaritas tinggi
·         Disiplin tinggi
·         Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
·         Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah :
·         Kurang fleksibel dan tour of duty
·         Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
·         Spesiaisasi memberikan kejenuhan

Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional

5.     ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Memiliki ciri-ciri:
·         Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
·         Jumlah karyawan banyak.
·         Mempunyai 3 unsur karyawan pokok
·         Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
·         Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
·         Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6.     ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :
              1.      Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang                lini
2.      Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Memiliki ciri-ciri :
·         Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
·         Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
·         Asas musyawarah sangat ditonjolkan
·         Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
·         Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite :
·         Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
·         Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
·         Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Sedangkan keburukannya :
·         Proses decision making sangat lambat
·         Biaya operasional rutin sangat tinggi
·         Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab




DAFTAR PUSTAKA